EXODUZ

racauan tengah malam #2

Masih Belum Sembuh Sepenuhnya

Setelah delapan tahun bertahan, menutup rumah, mengunci pintu, menahan segala yang pernah tumbuh, kini sedikit celah itu terbuka. Dan di sana aku sadar, masih ada sisa rasa dari peristiwa satu dekade lalu.

Ia datang dan pergi sesuka hati. Menggali duka yang kukira sudah kupendam dalam-dalam. Kadang muncul di tengah malam yang hening, kadang saat lagu tertentu tiba-tiba terputar, atau ketika wangi hujan menyelinap ke dalam kamar.

Lucu, ya. Kita bisa menipu diri sendiri selama bertahun-tahun, meyakini kalau semuanya sudah selesai, padahal sebenarnya hanya kita yang berhenti membicarakannya. Luka itu tetap di sana—diam, menunggu waktu yang pas untuk mengingatkan kalau kita belum sepenuhnya pulih.

Mungkin memang tidak ada kata sembuh untuk hal-hal tertentu. Hanya cara baru untuk menerima, berdamai, dan hidup berdampingan dengan sisa-sisanya.

Dan malam ini, aku hanya ingin mengakui satu hal sederhana:

"Aku masih belum sepenuhnya sembuh"

Tapi setidaknya… aku sudah berani membuka pintunya sedikit.

#omong-kosong